KLINIK KURET DI TANGERANG 0821 1448 9669

KLINIK KURET DI TANGERANG 0821 1448 9669


APA ITU KURETASE 

Aborsi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan sengaja sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat jaringan kehamilan, janin, dan plasenta dari rahim.

Di beberapa negara, aborsi dianggap prosedur yang legal. Berbeda dengan fakta aborsi di Indonesia yang masih dianggap ilegal kecuali atas persetujuan dokter.
Umumnya, aborsi disetujui berdasarkan alasan atau pertimbangan medis tertentu karena kondisi fisik hingga komplikasi kehamilan yang membahayakan nyawa bayi maupun ibu.

Perlu diketahui bahwa aborsi tidaklah sama dengan keguguran karena proses berakhirnya kehamilan terjadi tanpa intervensi medis.
Ada banyak alasan yang membuat seseorang mengambil keputusan untuk melakukan rosedur ini.Tidak menutup mata bahwa ada banyak wanita atau pasangan akhirnya mengambil keputusan aborsi karena kehamilan yang tidak direncanakan.Maka dari itu, merencanakan kehamilan menjadi hal yang perlu dilakukan.
Berikut beberapa alasan mengapa seorang wanita memutuskan untuk melakukan aborsi, seperti:
  • Masalah dan kondisi pribadi.
  • Risiko kesehatan yang terjadi pada ibu .
  • Bayi akan mengalami kondisi medis tertentu setelah lahir.
  • Kapan waktu yang tepat melakukan prosdur ini?
  • Dikutip dari Harvard Health Publishing, mayoritas aborsi dilakukan pada 12 minggu pertama usia kehamilan
  • KTD / Kehamilan Tidak Di Inginkan
Selain itu, wanita boleh melakukannya sejak trimester pertama dan sebelum usia kehamilan 24 minggu berdasarkan persetujuan dokter. Dikutip pula dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, prosedur ini biasanya dilakukan sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau saat berat janin masih kurang dari 500 gram.
Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat sesuai kondisi Anda, selalau konsultasikan ke dokter.
Apa yang perlu diketahui sebelum melakukan aborsi?
Hal pertama yang perlu dilakukan Anda dan pasangan adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.Kemungkinan besar, dokter akan melakukan:
  • Evaluasi riwayat kesehatan secara keseluruhan.
  • Mengonfirmasi kehamilan dengan melakukan pemeriksaan fisik.
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan seperti USG, tes darah, serta tes urine.
  • Menjelaskan proses serta prosedur dan kemungkinan risiko.
Dalam beberapa kasus, Anda perlu melakukan USG untuk menentukan perkembangan usia kehamilan dan ukuran janin.
Selama masa kehamilan, ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin di dokter kandungan. Untuk memantau perkembangan kondisi janin selama kehamilan, dokter biasanya akan melakukan ultrasonografi atau USG. Melalui pemeriksaan USG, beberapa hal penting mengenai bayi, mulai dari jenis kelamin, rupanya, berat badan, panjang badan, sampai adanya kelainan pada bayi bisa diketahui.
  • Memastikan kehamilan dan lokasi janin
  • Mendeteksi kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
  • Menentukan usia kehamilan dan usia janin
  • Mendeteksi jumlah janin dalam kandungan, seperti mendeteksi kehamilan kembar
  • Mengevaluasi pertumbuhan janin selama kehamilan dengan memantau pergerakan dan denyut jantungnya
  • Mengevaluasi kondisi plasenta dan cairan ketuban
  • Mengidentifikasi cacat lahir atau kelainan pada janin.


Salah satu jenis USG yang sering digunakan adalah USG tiga dimensi (3D). Ibu hamil bisa melihat kondisi bayi dengan lebih jelas lewat USG 3D ini. Tapi, sebelum menjalani USG 3D, ibu perlu melakukan sejumlah persiapan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Cari tahu persiapan apa saja yang perlu ibu lakukan sebelum melakukan USG 3D di sini.

Dilakukan untuk Mengetahui Kondisi Kehamilan, Ketahui Fakta Tentang USG 3D
USG kehamilan adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran dari bayi yang ada di dalam kandungan serta organ reproduksi ibu. Pemeriksaan standar untuk kehamilan adalah USG 2D. Tapi, dibandingkan USG 2D, USG 3D memungkinkan ibu untuk melihat gambaran yang lebih nyata dari janin.

Prosedur ini menghasilkan gambar yang tidak bergerak (diam), namun lebih detail, sehingga mudah dimengerti, bahkan oleh ibu dan anggota keluarga lainnya. USG 3D juga bisa melihat secara detail perkembangan organ internal janin, sehingga kelainan janin bisa dideteksi sejak dalam kandungan. Berikut manfaat lain dari USG 3D:

Waktu terbaik melakukan pemeriksaan USG 3D adalah saat usia kehamilan mencapai 26-30 minggu. Ini karena bila USG dilakukan sebelum kehamilan berusia 26 minggu, lapisan lemak di bawah kulit janin masih tipis, sehingga pemeriksaan USG hanya akan menampilkan tulang bayi.
Baca juga: Ibu Hamil, Pilih USG 2D atau USG 3D?
Persiapan Sebelum USG 3D
Setelah menjadwalkan pemeriksaan USG 3D dengan dokter kandungan, ibu perlu tahu bahwa ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan saat hari pemeriksaan tiba, lebih tepatnya sebelum menjalani USG 3D:

1. Jangan Lupa Makan
Ibu tidak boleh mengosongkan perut saat akan menjalani USG. Ini karena dalam keadaan perut kosong, pastinya ibu akan menjadi lemas dan Sang Buah Hati pun akan menjadi tidak aktif bergerak. Jadi, sebaiknya santaplah makanan 45 menit sebelum jam pemeriksaan USG dilakukan.

2. Minum Air Putih yang Banyak
Sebelum menjalani pemeriksaan USG di awal kehamilan, ibu juga perlu memenuhi kandung kemih agar dokter bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang janin dan organ reproduksi. Ibu dianjurkan untuk minum dua sampai tiga gelas air putih sebelum jadwal pemeriksaan dan tidak boleh buang air kecil, agar ibu bisa datang ke dokter kandungan dengan kandung kemih yang penuh.
Tapi, bila ibu merasa tidak nyaman harus menahan kencing, bisa membawa sebotol jus kesukaan dan menikmatinya saat menunggu giliran ibu. Kandungan gula alami pada jus buah dipercaya bisa membuat sang buah hati bergerak aktif dan tidak mengurangi jumlah air ketuban ibu.

3. Kenakan Baju yang Nyaman
Mengenakan baju yang nyaman juga tidak kalah penting lho, karena saat USG, bagian perut ibu akan menjadi sasaran utamanya.

Hubungi kami melalui Whatsapp : 082114489669 atau Klik Link di bawah ini :